DwijayaMitra Adi Sukses - Perusahaan Indonesia dengan nomor registrasi 79/76195 diterbitkan pada tahun 2016. PT. No SK: AHU-0041067.AH.01.01.TAHUN 2016. Tanggal SK: 16 September 2015. No Akta: 21. Ketahuilah bahwa data dapat berubah sejak pembaruan terakhir. Pencarian Perusahaan. Perusahaan; Eureka Design Indonesia; Eratex Djaja Tbk EfRXu. SLEMAN Company information General information about PT. Mitra Adi Jaya Registered name PT. Mitra Adi Jaya Legal entity type Limited liability company Business number 115321 Registered address JL. GEDONG KUNING DSN. BERBAH, KALITIRTO, BERBAH, SLEMAN City SLEMAN Source Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Note that the official phone number and address might be different from the operational ones. Similar Companies Based on users' history Buy company report Product information Official company report of PT. Mitra Adi Jaya as provided by the Ministry of Law and Human Rights of Indonesia. Delivered in 1 working day Latest information from the government Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat memantau penyaluran Bantuan Langsung Tunai BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau DBHCHT di PT Mitra Adi Jaya, Berbah, Rabu 15/12. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak. SLEMAN-Pemerintah Kabupaten Sleman menyalurkan Bantuan Langsung Tunai BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau DBHCHT kepada 593 buruh tani tembakau dan buru pabrik rokok. Penyaluran BLT dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa kepada dua orang perwakilan buruh tani tembakau dan buruh pabrik Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan BLT yang disalurkan tersebut merupakan hasil dari pengembalian cukai tembakau yang dibagikan kepada petani tembakau dan buruh pabrik rokok di wilayah Sleman. "BLT yang dialokasikan sebesar Rp628,58 juta kepada 393 buruh pabrik rokok dan 200 buruh tani tembakau yang ada di Sleman," jelasnya di PT Mitra Adi Jaya, Berbah, Rabu 15/12/2021. Danang mengatakan seluruh penerima BLT tersebut merupakan petani tembakau dan buruh pabrik rokok yang sebelumnya telah diusulkan sebagai calon penerima BLT. Pengusulnya Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan DP3 dan Dinas Tenaga Kerja Disnaker memastikan seluruh data penerima BLT telah melalui verifikasi dan validasi oleh Dinas terkait. Hal ini untuk memastikan data kependudukan penerima merupakan buruh pabrik rokok dan tani tembakau yang berpenduduk di Bagian Perekonomian Setda Sleman Emmy Retnosasi sekaligus mengampu program penyampaian BLT DBHCHT ini menyampaikan penerima BLT ini sebelumnya tidak termasuk penerima bantuan PKH, BPNT dan bukan pemilik Kartu Prakerja. Masing-masing buruh pabrik dan tani tembakau menerima BLT dengan total sebesar Rp1,06 juta yang disalurkan melalui rekening penerima Bank Sleman," Operasional PT Mitra Adi Jaya Adithya Wirawan mengatakan BLT yang disalurkan tersebut penting bagi pekerja yang selama ini berkiprah di perusahaan rokok. Di perusahaan tersebut terdapat 338 pekerja yang menerima BLT. "BLT yang diterima ini sangat membantu sekali bagi pekerja. Meskipun selama pandemi tidak ada pengurangan karyawan tapi proses kerjanya menyesuaikan dengan PPKM leveling," berharap BLT tersebut bisa berlanjut pada tahun depan. Sebab 40% pekerja berasal dari Berbah sisanya berasal dari kecamatan dan kabupaten lainnya di DIY dan Jawa Tengah. "Semoga tahun depan BLT serupa bisa tetap dilanjutkan. Pembagian bea hasil cukai juga dibagi sesuai dengan UU, termasuk waktu pemberian dan jumlah sasarannya," katanya. BACA JUGA Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News - Yogyakarta, Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada paguyuban Mitra Produksi Sigaret MPS, sebagai wadah yang menaungi 38 produsen Sigaret Kretek Tangan SKT dan bermitra dengan PT HM Sampoerna. Mereka yang tersebar di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur ini mampu memproduksi 15 miliar batang per tahun dengan mempekerjakan karyawan lebih dari 40 ribu orang. Salah satunya adalah MPS Berbah PT Mitra Adi Jaya yang beroperasi sejak tahun 2006 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 900 orang. MPS ini memproduksi rokok SKT hingga 3,72 juta batang per minggu atau 200,88 juta batang per tahun setara dengan Rp200 miliar per tahun. Dengan kontribusi besar tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai MPS sebagai pahlawan industri Indonesia. "Keberpihakan pemerintah saat ini terhadap industri SKT sangat jelas, sehingga pekerjaan linting rokok kretek itu ada terus dan berkelanjutan. Kita pun lihat mereka masih bertahan di tengah era industri Karena di Indonesia, penerapan teknologi industri berjalan secara paralel dan harmonis dengan industri yang menggunakan teknologi sebelumnya," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Dialog dengan Karyawan Mitra Produksi Sigaret MPS dan Paguyuban Sampoerna Retail Community SRC di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat 22/3. Airlangga pun menegaskan, pemerintah saat ini sedang fokus membangun pengembangan sumber daya manusia SDM, khususnya di sektor industri. "Ibu-ibu yang bekerja di MPS ini sudah bisa turut mensejahterakan keluarganya masing-masing. Sebab, kalau pekerja di MPS HM Sampoerna itu konsepnya sudah bagus, fasilitas kesehatan juga bisa dipakai untuk suami dan anaknya", ungkapnya. Selain itu, program kemitraan antara PT HM Sampoerna dengan Sampoerna Retail Community SRC, sebagai wadah usaha kecil menengah UKM retail yang telah dibentuk di 34 provinsi meliputi 408 Kabupaten/Kota dan melibatkan lebih dari mitra dagang, ini juga merupakan contoh program pemberdayaan UKM khususnya peretail tradisional di tingkat nasional. "Program ini menunjukan kepedulian Sampoerna kepada UKM untuk dapat berkembang bersama-sama melalui peningkatan kapasitas dan menciptakan ekosistem komersial yang inklusif, yang pada akhirnya mewujudkan kemandirian perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional," ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Menperin berbincang dengan beberapa pelaku usaha yang tergabung di SRC. Misalnya dengan Darmini, anggota SRC yang sudah bergabung dua tahun ini mengaku gerainya semakin banyak kunjungan pembelinya karena rapih dan bersih. "Saat ini, penghasilan kami bisa mencapai Rp7-8 juta per hari," ungkapnya. Kemudian, Mohamad Fanu, anggota dari Bantul ini juga menyatakan bahwa bergabungnya dengan SRC ini merupakan suatu anugerah. Kenapa saya katakan begitu, sebelum bergabung dengan SRC, pendapatan berkisar Rp2-3 juta per hari, tetapi sekarang peningkatan penjualan menjadi Rp8 juta per hari. "Mudah-mudahan saya bisa tambah satu toko lagi," ucapnya. Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita menyampiakan bahwa kehadiran Menperin di sejumlah MPS HM Sampoerna menjadi sebuah apresiasi yang sangat tinggi dan bentuk komitmen dalam menjaga keberlangsungan usaha IHT nasional. "Secara keseluruhan yang bekerja di MPS wilayah Jogja sebanyak 3500 karyawan, karena ada dari Bantul dan Wates. Beberapa waktu lalu, Bapak Menperin sudah meninjau di Lamongan dan Mojokerto," ungkapnya. Menurut Elvira, keberadaan MPS ini tidak saja menjadi rezeki bagi karyawan yang bekerja di pabrik, tetapi juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di sekitarnya karena dapat memacu usaha-usaha lain untuk tumbuh dan berkembang. "Karena keberadaan MPS ini turut membantu perputaran ekonomi di daerah masing-masing," imbuhnya. Sementara itu, lanjutnya, pengembangan SRC bertujuan membangun para pedagang tradisional untuk bisa lebih memajukan usahanya. Misalnya, yang awalnya penjualan omzetnya sekitar Rp50-100 ribu per hari bisa berkembang menjadi Rp6-7 juta per hari. "Bahkan, ada yang awalnya hanya satu toko kecil, kemudian sekarang beranak-pinak menjadi dua atau tiga toko," ujarnya. Secara total, SRC di Yogyakarta ada 1600 anggota atau kalau ditambahkan dengan Jawa Tengah mencapai anggota. "Tentu saja Ini menjadi kebanggaan kami yang secara konsisten terus-menerus membina pedagang tradisional di Indonesia melalui pengembangan ekonomi kerakyatan," terangnya. Elvira berharap agar pemerintah khususnya Kemenpeerin tetap menjaga kesinambungan dan kepastian-kepastian usaha bagi IHT nasional serta menjaga iklim investasi yang kondusif. "Sebagai pelaku usaha, tentunya kami akan mendukung pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan yang adil melalui upaya-upaya kami dalam membina UMKM dan pedagang-pedagang tradisional," pungkasnya.