AbuDawud dan Ahmad) Wahn merupakan penyakit yang menjangkiti umat ini secara indvidu maupun komunitas. Penyakit ini menjerumuskan umat ke dalam kekalahan dan kehinaan. Makna Wahn Secara bahasa wahn bermakna dha'f (lemah), baik secara materi atau maknawi, menimpa pribadi atau kolektif. Belajardari Pahlawan Islam. Dalam organisasi yang sangat diperlukan adalah kualitas pengurus. Dalam sejarah Islam pun Khulafaurasyidin tidak main-main dalam memilih "wakil rakyat". Terbukti Khulafaurasyidin mampu memperluas daerahnya hingga Romawi dan Persia pun dapat dikalahkan. Namun, setelah Ali meninggal, umat Islam terpecah belah Begitupula yang terjadi pada kelompok-kelompok yang bergelut pada lembaga dakwah dan perjuangan umat. Ikhlas, iman dan Thagha' Urusan jabatan, perbedaan tugas, kewajiban, gaji, perolehan dll serta penyakit yang masuk kategori thaqha (melampau batas) dan jenis penyakit hati, bisa mengganggu dan membuat berubahnya seseorang dalam perjuangan Adapunqadhaya dalam dakwah meliputi; sifat individualis yang dimiliki oleh pengemban dakwah. Secara ma`nawiyah (mental) umat dalam dakwah ini memiliki emosional (serampangan), beriorientasi pada tokoh (figuritas), merasa hebat (egois) serta merendahkan orang lain (berpecah). (Imam Nawawi : 2007) Apabiladiilustrasikan, dakwah itu variasinya dimulai dari sekumpulan fakta mengenai sesuatu yang disebut data (pengalaman keagamaan dalam sejarah kehidupan umat manusia yang empiris atau tekstual atau dekstrional), kemudian membentuk informasi yaitu data yang dapat mengubah persepsi knowledge seeker (mad'u/sasaran dakwah) untuk kemudian memungkinkan terjadinya perubahan keputusan dan perilau. Figuritasadalah penyakit di jalan dakwah yang berbahaya. Dakwah tidak boleh bertumpu pada figur-figur tertentu, tetapi harus membangung sistem atau manhaj yang kuat. Ketika benih-benih figuritas muncul dalam gerakan dakwah, maka terapinya harus kembali pada manhaj dakwah yang benar. Kita harus sering mengkaji Al-Qur'an dan sunnah. PenyakitUmat di Akhir Zaman Bagian 2 | Silahkan lihat selengkapnya ยปยปยป - Diterbitkan oleh situs Islam | Dakwah Syariah. Dalamsituasi masyarakat masa kini yang mengikuti alur perkembangan dalam era globalisasi, dakwah perlu digerakkan sebagai membimbing manusia ke jalan yang benar.1 Oleh karena itu, setiap individu Muslim perlu berganding tangan untuk sama-sama eEzYgYv. Objektif โ€ข Memahami penyakit-penyakit umat dalam beramal jama'i yang bersumber dari memperturutkan sikap infiradi โ€ข Memahami akibat-akibat yang ditimbulkan dari penyakit-penyakit tersebut. โ€ข Memahami bahwa ilaj untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan beramal jamai yang sehat dan berupaya untuk mengaplikasikan dan dengan membuang sikap infiradi Sinopsis Keadaan umat di dalam dakwah islamiyah menunjukkan sesuatu yang kurang menggembirakan. Perkara ini dibuktikan dengan banyaknya umat yang mengalami kekosongan jiwa dan kehilangan pegangan hidup sehingga menampilkan dakwah yang dibawanya sesuatu yang tidak efektif. Pengenalan kepada penyakit yang menjangkit umat di dalm dakwah supaya dapat menyadarkan kita kepada keadaan yang sebenarnya dan memerlukan kita untuk memakan ubat walaupun pahit dan tidak sedap agar dakwah dapat berjalan dengan baik. Penyakit ummat di dalam berdakwah secara dasarnya disebabkan oleh penyakit peribadi da'i yaitu dakwah bersendirian infiradiyah. Infiradiyah ini dibahagikan kepada maknawiyahmental seperti keadaan emosi, dakwah yang berorientasi kepada tokoh, da'I merasa hebat dan banyak pengagum, mempunyai kecenderungan merendahkan orang lain. Infiradi juga dilihat dari segi aktiviti, diantaranya penyakit yang munkinmenjangkit aktiviti ini adalah dakwah yang asal-asalan dan tidak beraturan, dakwah dilakukan secata parsial tidak menyeluruh, dakwah yang sebahagian, tradisional dan tambal sulam. Keadaan pribadi aktivis dakwah prlu diubati dengan menjalankan amal jama'i. Amal jama'I ini menumbuhkan kesedaran yang bersumber dari pengetahuan, berorientasi yang islami, peribadi yang rendah hati, bersifat adil adil, berfikiran dan berwawasan yang menyeluruh, menggunakan pendekatan dan wasail yang modern, mempunyai konsep dan berorientasi kepada minhaj untuk merubah secara total. โ€ข Penyakit ummat Syarah โ€ข Penyakit ummat di dalam berdakwah setelah diagnosis di dapati banyak yang berdakwah secara bersendirian tidak berjamaah dan bersama-sama. Senang dan seronok dakwah bersendiri yang di jalankan oleh sebagaian dai dan usztad hanyalah bersifat sementara. Mereka akan menyedaari setelah dakwah yang dilaksanakan dengan ikhlas ini tidak membawa banyak hasil, diantaranya adalah dakwah yang dilaksanakan dengan ikhlas ini tidak membawa banyak hasil, diantaranya adalah dakwah amal jamai dan tarbiyah nuqbawiyah. Dakwah tablig adalah dakwah yang sering dilakukan ustadz seperti dakwah di surau, masjid, perairan dan ceramah-ceramah umum. Wujud infiradiyah ini sebagai masalah utama di kalangan dai yang berdakwah. Syarah โ€ข Infiradiyah iaitu bersendirian. Selain tidak akan munculnyadakwah yang besar dengan menyelesaikan dakwah yang besar, dakwah dengan gaya bersendirian ini akan memunculkan suasana perpecahan di kalangan ummat khususnya diantara dai yang membawa fikrah berbeza dan pendekatan berlainan. Dakwah Nabi SAW mengajarkan kepada kita agar bersama-sama. Sunnahnya bersama-sama ini adalah sesuai dengan keadaan alam dan manusia yang diciptakan Allah. Mahlik pun dalam menjalankan aktivitasnya selalu bersama-sama. Mereka tidak akan pernah lepas dari kebersamaan. Sunnatullah yang mengajarkan demikian mestilah menjalankan dakwah secara bersama. Selain permasalahan dakwah infiradiyah ini disebabkan oleh maknawinya juga oleh aktiviti yang diamalkan maknawiyah Syarah โ€ข Peribadi dai yang infiradiyah cenderung mempunyai sifat yang emosional dan tidak bertanggung jawab, mereka cenderung berdakwah mengikuti emosi dan kurang dapat menerima keadaan sebenarnya sehingga dakwah yang tidak berdasarkan rancangan dan tanggung jawab yang benar akan mewarnai dakwah infiradiyah. โ€ข Peribadi infiradi cenderung bekerja sendiri dan mereka mempunyai kecenderungan untuk dikenal oleh masyarakat. Dengan pendekatan ketokohan dan kehebatan yang dimilikinya untuk dimilikinya mereka merasa puas dan cukup untuk mengamalkan dakwah tablig yang di sokong oleh banyak pengikut umum. Mengkultuskan dai yang infiradi sulit ditengah mengingat keadaan ini didasari oleh emosi dan perasaan yang kemudian wujud kharisma secara pribadi. Keadaan ini bukan wujud kerana amal atau program tetapi lebih peribadi yang membawa dakwah. โ€ข Perasaan diri hebat juga keadaan maknawiyah dai yang cenderung infiradiyah. Kehebatan ini disebabkan kerana kerjanya sendiri dan tidak ada yang mencuba menasehati apabibila mengalami kesalahan dan tidak ada yang menegurnya. Hebat dengan ukuran banyak njemputan dkawak dan banyak orang yang mendengarkan ceramahnya adalah standard yang berorientasikan kepada duniawi dan lebih kepada pengaruh jahiliyah. Standard ini juga yang KETIKA Umar bin Khattab ra. memberi wasiat kepada pasukan Islam yang akan berjihad, beliau berkata, โ€œJanganlah kalian berbuat maksiat kepada Allah sedang kalian di jalan Allahโ€. Pesan ini mengisyaratkan kepada kita bahwa para daโ€™i yang sedang berdakwah bisa jadi berbuat maksiat kepada Allah. Barangkali penyakit inilah yang harus kita waspadai bersama, bermaksiat di jalan dakwah. Dan dalam pergerakan dakwah modern, para pemimpin dakwah juga sering mengingatkan akan bahaya berbagai macam penyimpangan di jalan dakwah. Musthafa Masyhur adalah pemimpin gerakan dakwah yang sering mengingatkan akan berbagai macam penyimpangan di jalan dakwah. Buku beliau yang banyak mengulas tentang masalah ini adalah Prinsip dan Penyimpangan di jalan di Dakwahโ€™. Fathi Yakan juga meworning para aktifis dakwah dalam bukunya Aids dalam Harakahโ€™ dan Yang Berjatuhan di Jalan Dakwahโ€™. Namun demikian, para daโ€™i adalah manusia yang tetap memiliki potensi lupa dan salah, sehingga upaya untuk saling mengingatkan harus terus dilakukan. BACA JUGA Begini Tahapan Dakwah Rasulullah di Makkah Di antara berbagai Penyakit di Jalan Dakwah yang harus diwaspadai bersama oleh para daโ€™i adalah 1 Juzโ€™iyah Tidak Syamilah Penyakit Juziโ€™yah atau parsial dalam dakwah bersumber dari pemahaman Islam yang tidak syamil atau integral. Pemahaman seperti inilah yang pada gilirannya mengakibatkan pola hidup sekuler. Islam hanya dilihat dari satu aspek saja. Sampai sekarang masih banyak dari umat Islam yang memandang Islam hanya mengatur urusan privat saja. Sedangkan urusan public diserahkan kepada negara. Sementara negara masih menganut sistem sekuler. Pola hidup sekuler masih mendominasi mayoritas umat Islam. Mereka memandang bahwa Islam di satu sisi sementara negara disisi yang lain. Realitas ini mengakibatkan pola hidup yang sangat kontradiktif. Kita sering menyaksikan sebagian umat Islam yang ditokohkan oleh masyarakat tidak memberikan keteladanan yang baik. Dalam kehidupan ritual kelihatannya menjadi orang yang paling shalih, tetapi dalam kehidupan keluarga, sangat terbuka dan membiarkan istri dan anak-anaknya yang perempuan tidak menutup aurat. Dalam ekonomi masih bergumul dengan riba dan dalam kehidupan politik menjadi orang yang suka korupsi dan money politik. Begitu juga sebagian daโ€™i dan mubaligh masih memahami Islam dengan pemahaman parsial, sehingga apa yang didakwahkannya tidak lebih dari apa yang dipahami bahkan cenderung kurang dan lebih buruk. Sikap juzโ€™iyah dan tidak syamilah akan menyebabkan dakwah Islam terpecah-pecah dan sering terjadi perselisihan diantara berbagai gerakan dakwah. Dalam tataran praktis, gerakan dakwah terkadang juga terjebak pada salah satu fokus dakwah dan agak melalaikan aspek yang lain. Politik misalnya, tentu saja ini bagian dari aspek yang harus dimasuki gerakan dakwah. Pada saat yang sama juga tidak melupakan aspek-aspek lainnya, seperti tarbiyah yang sudah menjadi jatidri gerakan dakwah. Tarbiyah di kampus dan sekolah, tarbiyah di masyarakat, menjadikan masjid sebagai pusat dakwah dan tarbiyah dll. Aspek lain yang harus menjadi perhatian gerakan dakwah adalah perbaikan ekonomi kader. Ketika kita mendapatkan bukti kesenjangan antar kader, mayoritas kader yang masih berada dibawah standar, mereka hidup di rumah-rumah kontrakan yang sempit dan tidak sehat sementara sebagian kecil kader bergelimangan dengan kemewahan, maka ini harus segera diselesaikan, karena pasti ada yang salah. BACA JUGA Jangan Bersedih Jika Dakwahmu Belum Diterimaโ€ฆ 2 Madiyah Tidak Rabbaniyah Dan di antara penyakit di jalan dakwah yang berbahaya sekarang adalah itijjah madiyah orientasi materi. Rasulullah SAW bersabda, โ€œSesungguhnya dunia adalah manis dan hijau dan sesungguhnya Allah akan menitipkan padamu, maka akan melihat apa yang kamu lakukan. Maka hati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah pertama yang menimpa Bani Israil terjadi pada wanitaโ€ HR Muslim Kita sedang menghadapi masalah di sini, kita sudah agak menjauhi dari sikap rabbaniyah dan mulai mendekat ke sikap madiyah. Pembicaraan- pembicaraan yang berkembang dikalangan sebagian kader sudah kental dengan nuansa materinya, seperti, kita dapat apa dari dakwah ini? Mobilnya merek apa? Sudah nambah istri belum? HP merek apa? Bisnis apa yang kita garap? Proyek apa yang sedang kita ajukan? dll. Sedangkan pembicaraan yang terkait dengan nilai-nilai rabbaniyah sudah semakin sayup-sayup terdengarnya. Pembicaraan seperti, kamu sudah hapal berapa juz? Anak kita sudah ada yang hafal al-Qurโ€™an belum? Kamu memiliki berapa halaqoh? Bagaimana shalat lima waktu kita? Kapan kita mengadakan dauroh? dll sudah hampir lenyap dalam pembicaraan kader dakwah. Kita sudah mulai akrab dengan hotel, tetapi agak menjauh dengan masjid. Kita sudah hobi berkunjung ke para pejabat, tetapi sudah mulai jarang bermajelis dengan orang-orang shalih dan para ulama. Kita senang dengan qusyur istana dan rumah yang megah dan melupakan kubur. Gaya hidup kita sudah ada yang berubah, ukhuwah kita sudah mulai kering dan bermasalah. Dan ini adalah musibah. โ€œBelumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang Telah turun kepada mereka, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasikโ€ QS Al-Hadid 16. Sikap rabbaniyah lahir dari proses tarbiyah yang matang terutama tarbiyah ruhiyah. Dari tarbiyah inilah kualitas kader dakwah teruji. Di masa Rasulullah SAW para sahabat yang teguh dalam seluruh dinamika dakwah adalah para sahabat senior yang tertempa oleh tarbiyah Rasulullah SAW dalam waktu cukup lama. Mereka dibina oleh Rasulullah saw di Mekkah selama 13 tahun, dan selanjutnya mereka mengikuti dakwah Rasul saw dengan setia sampai beliau wafat. Mereka disebut Assabiqunal Awwalun Generasi Awwal dari Muahjirin dan Anshar. Sedangkan para sahabat yang masuk Islam setelah Futuh Makkah, mereka inilah yang kemudian melahirkan dinasti Bani Umayah yang membangun politiknya dengan sistem kerajaan dan sarat dengan nilai-nilai madiyah dan menjauh dari nilai-nilai Rabbaniyah. Kemenangan gerakan dakwah ketika tetap konsisten dengan nilai-nilai rabbaniyah. Rasulullah saw. bersabda, โ€œZuhudlah kamu terhadap dunia, niscaya Allah mencintaimu. Dan zuhud kamu terhadap apa yang ada pada manusia, niscaya manusia mencintaimuโ€ HR Ibnu Majah. Keikhlasan, pengorbanan, militansi dan perjuangan para kader tidak dapat diukur dan dinilai dengan harta. Realitas inilah yang harus menjadi perhatian para qiyadah dakwah, agar mereka juga tetap menjaga nilai-nilai rabbaniyah untuk bersama-sama membangun izzatul Islam wal muslimin yang lebih cerah lagi di masa yang akan datang. Materi itu memang dibutuhkan dalam dakwah, tetapi materi itu bukan segala-galanya. Oleh karenannya materi jangan dijadikan orientasi dalam dakwah. Rasulullah SAW bersabda,โ€ Demi Allah ! Bukanlah kefakiran yang aku takutkan pada kalian. Tapi aku takut, dibukakannya dunia untuk kalian, sebagaimana telah dibukakan pada umat terdahulu. Maka kalian berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba, dan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan orang sebelum kalianโ€ Muttafaqun alaihi. BACA JUGA Siapa yang Membantu Dakwah Rasulullah Setelah Khadijah Wafat? Gerakan dakwah dan aktifis dakwah harus tetap berada pada jalur yang benar, yaitu sikap robbaniyah. 3 Wijahiyah Tidak Manhajiyah Dulu kita sering mendapatkan taujih tentang keharusan untuk tidak bersikap wijahiyah figuritas dalam dakwah dan tetap komitmen pada manhaj dakwah. Dan ini adalah taujih yang benar. Tetapi sekarang kita melihat fenomena figuritas dalam dakwah, dan ini adalah bagian dari penyakit di jalan dakwah. Kita mencintai para qiyadah dakwah dan kita akan tetap taat pada qiyadah dakwah. Pada saat yang sama qiyadah dakwah kita adalah qiyadah jamaโ€™iyah. Figuritas sering muncul di masyarakat tradisional yang kurang pemahamannya dalam Islam. Tetapi jika figuritas muncul juga dalam masyarakat modern dan gerakan dakwah modern, berarti ada yang salah. Figuritas juga sering muncul karena lemahnya keikhlasan dan ada motivasi di balik sikap figuritas tersebut. Biasanya motivasi kepentingan sesaat yang bersifat materi atau kekuasaan. Figuritas adalah penyakit di jalan dakwah yang berbahaya. Dakwah tidak boleh bertumpu pada figur-figur tertentu, tetapi harus membangung sistem atau manhaj yang kuat. Ketika benih-benih figuritas muncul dalam gerakan dakwah, maka terapinya harus kembali pada manhaj dakwah yang benar. Kita harus sering mengkaji Al-Qurโ€™an dan sunnah. Kita juga harus sering membaca kitab-kitab salafu shalih. Kita juga harus kembali membuka buku-buku manhaj standar, seperti Majmuโ€™ah Rasail karya imam Hasan Al-Banna dan kitab Fiqhud Daโ€™wah karya Musthafa Masyhur. Dan memang, kita harus kembali pada manhaj dakwah yang benar. 4 Afawiyah Tidak Takhtitiyah Afawiyah artinya asal-asalan sedangkan takhtithiyah artinya dengan perencanaan. Dakwah yang benar harus selalu menggunakan perencanaan. Gerakan dakwah sudah besar dan berskala nasional. Segala keputusan akan berdampak nasional. Ketika keputusan tanpa melalui perencanaan yang matang dan kajian yang teliti, maka akan berdampak buruk bagi dakwah, qiyadah dakwah dan kadernya. Perencanaan dan kajian ilmiyah sudah menjadi keniscayaan agar melahirkan sistem yang kuat dan keputusan yang akurat. BACA JUGA Perjalanan Mengantar Sang Mujahid Dakwah Ketika sebuah kebijakan strategis diputuskan hanya dalam satu pertemuan yang memakan waktu beberapa jam saja dan sebelumnya tidak dilengkapi kajian ilmiyah, perencanaan yang matang, maka keputusannyapun tidak matang. Kondisi seperti ini akan membahayakan perjalanan gerakan dakwah. Lebih berbahaya lagi jika keputusan tersebut terkait dengan nama-nama orang yang akan dipromosikan untuk suatu amanah, baik dari internal maupun eksternal. Gerakan dakwah harus sudah memiliki semacam Sistem Manajemen Gerakan Dakwah. Sistem ini dilaksanakan dan mengikat bagi seluruh kader dakwah, lebih-lebih qiyadah dakwah. Sehingga segala sesuatunya berjalan sesuai dengan sistem bukan subyektif sesuai keinginan orang-perorangan. 5 Istibdadiyah Tidak Syuriyah Istibdadiyah adalah sistem dan sikap yang cenderung bersifat otoriter sedangkan syuriyah adalah sistem dan sikap yang senantiasa menghidupkan nilai-nilai syura. Orang-orang yang berkuasa memang memiliki karakteristik otoriter, apalagi kekuasaan itu dikendalikannya sudah terlalu lama. Satu-satunya syarat agar para pemimpin tidak bersifat otoriter yaitu pola hidup rabbaniyah. Artinya dia selalu cenderung kepada Allah, senantiasa beribadah kepada Allah dan memiliki keimanan yang kuat pada Allah dan hari akhir. Para Khulafaur Rasyidin adalah contoh pemimpin yang memiliki sikap rabbaniyah. Oleh karena itu walaupun mereka memimpin sampai akhir hayatnya tetapi mereka tetap istiqomah dalam Islam terutama dalam sikap zuhud terhadap dunia. Sementara para pemimpin dari Bani Ummayah kecuali Umar bin Abdul Aziz, karena menjauh dari sikap rabbaniyah sehingga mereka merubah sistem pemerintahannya menjadi kerajaan yang cenderung otoriter dan mencintai dunia. Para pemimpin yang memiliki sikap rabbaniyah inilah yang senantiasa menghidupakan syura dan tidak otoriter. Rasulullah SAW memberikan keteladanan dalam masalah syura ini. Beliau adalah orang yang paling banyak mengajak musyawarah dengan para sahabatnya untuk hal-hal yang tidak ada nash-nya. BACA JUGA Nabi Harun AS, Saudara Setia dalam Dakwah Hal ini dilakukan oleh Rasulullah saw. untuk menegakkan sistem Islam, khusunya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Al-Qurโ€™an telah memberikan arahan yang sangat baik tentang pentingnya syura, adab syura dan komitmen dengan hasil-hasil syura. โ€œMaka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maโ€™afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nyaโ€ QS Ali Imraan 159. Dakwah akan tetap berjalan dengan kita atau tanpa kita. Dan penyakit dakwah itu mungkin akan terus menimpa sebagian kader-kader dakwah sesuai dengan sunatullah-Nya, yang akan tetap dijaga oleh Allah adalah manhaj. Oleh karena itu marilah kita tetap istiqomah dengan manhaj Islam dan jalan dakwah yang penuh berkah ini. Wallahu alam. [] SUMBER MAJASLAH SAKSI/JAKARTA Kamis, 27 Zulqaidah 1444 H / 8 Januari 2015 1513 wib views Oleh Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah โ€“Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Dari Tsauban Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ูŠููˆุดููƒู ุงู„ู’ุฃูู…ูŽู…ู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฏูŽุงุนูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽุฏูŽุงุนูŽู‰ ุงู„ู’ุฃูŽูƒูŽู„ูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูŽุตู’ุนูŽุชูู‡ูŽุง ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ู‚ูู„ู‘ูŽุฉู ู†ูŽุญู’ู†ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽู„ู’ ุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ูƒูŽุซููŠุฑูŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุบูุซูŽุงุกูŒ ูƒูŽุบูุซูŽุงุกู ุงู„ุณู‘ูŽูŠู’ู„ู ูˆูŽู„ูŽูŠูŽู†ู’ุฒูŽุนูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุตูุฏููˆุฑู ุนูŽุฏููˆู‘ููƒูู…ู’ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ูŽุงุจูŽุฉูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽูŠูŽู‚ู’ุฐูููŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ุงู„ู’ูˆูŽู‡ู’ู†ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ูˆูŽู‡ู’ู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูุจู‘ู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฑูŽุงู‡ููŠูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชู โ€œHampir saja para umat yang kafir dan sesat, pen mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piringโ€. Kemudian seseorang bertanya,โ€Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?โ€ Rasulullah bersabda,โ€Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian โ€™Wahnโ€™. Kemudian seseorang bertanya,โ€Apa itu โ€™wahnโ€™?โ€ Rasulullah berkata,โ€Cinta dunia dan takut mati.โ€ HR. Abu Dawud dan Ahmad Wahn merupakan penyakit yang menjangkiti umat ini secara indvidu maupun komunitas. Penyakit ini menjerumuskan umat ke dalam kekalahan dan kehinaan. Makna Wahn Secara bahasa wahn bermakna dhaโ€™f lemah, baik secara materi atau maknawi, menimpa pribadi atau kolektif. Wahn juga bisa diartikan jubn takut atau pengecut, namun ia masih bagian dari dhaโ€™f. Seperti Wahana al-Rajul, maksudnya ia takut saat berjumpa musuh. Al-Qur'an telah menggunakan makna ini dalam beberapa ayat, di antaranya ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุจู‘ู ุฅูู†ู‘ููŠ ูˆูŽู‡ูŽู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธู’ู…ู ู…ูู†ู‘ููŠ ูˆูŽุงุดู’ุชูŽุนูŽู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณู ุดูŽูŠู’ุจู‹ุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุฃูŽูƒูู†ู’ ุจูุฏูุนูŽุงุฆููƒูŽ ุฑูŽุจู‘ู ุดูŽู‚ููŠู‘ู‹ุง โ€œIa Zakaria berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.โ€ QS. Maryam 4 ูƒูŽุฃูŽูŠู‘ูู†ู’ ู…ูู†ู’ ู†ูŽุจููŠู‘ู ู‚ูŽุงุชูŽู„ูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุฑูุจู‘ููŠู‘ููˆู†ูŽ ูƒูŽุซููŠุฑูŒ ููŽู…ูŽุง ูˆูŽู‡ูŽู†ููˆุง ู„ูู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽู‡ูู…ู’ ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽุง ุถูŽุนููููˆุง ูˆูŽู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽูƒูŽุงู†ููˆุง โ€œDan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut nya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh.โ€QS. Ali Imran 146 ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู‡ูู†ููˆุง ูููŠ ุงุจู’ุชูุบูŽุงุกู ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุฅูู†ู’ ุชูŽูƒููˆู†ููˆุง ุชูŽุฃู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุฃู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽุฃู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุฑู’ุฌููˆู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูŽุฑู’ุฌููˆู†ูŽ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ููŠู…ู‹ุง ุญูŽูƒููŠู…ู‹ุง โ€œJanganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka musuhmu. Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan pula, sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.โ€ QS. Al-Nisaโ€™ 104 maknanya jangan jadi pengecut. ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู‡ูู†ููˆุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุญู’ุฒูŽู†ููˆุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู„ูŽูˆู’ู†ูŽ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ โ€œJanganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.โ€ QS. Ali Imran 139 ูˆูŽูˆูŽุตู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ุจููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ูˆูŽู‡ู’ู†ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽู‡ู’ู†ู ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ูููŠ ุนูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู โ€œDan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.โ€ QS. Luqman 14 Makna Istilahi Makna Wahn dalam hadits di atas dijelaskan langsung oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yaitu cinta dunia dan takut mati. Wahn dalam hadits di atas berposisi sebagai hukuman ekses/dampak. Bisa juga ia berposisi sebagai hal kondisi kaum muslimin saat itu. Hukuman atas hal itu ada dua macam Pertama, dicabutnya rasa gentar dalam hati musuh. Kedua, ditimpakan wahn dalam diri muslim. Keduanya menyebabkan kondisi kaum muslimin terhina dalam segala sektor. Laksana buih yang tak memiliki nilai di hadapan umat-umat lain. Hakikat Wahn Penyakit ini memiliki dua indikasi. Pertama, cinta dunia. Kedua takut mati. Satu dengan yang lain memiliki pengaruh. Cinta dunia berarti sangat tinggi obsesi terhadapnya, hati bergantung kepadanya, terlalu jauh mengagumi keindahan dan kemewahannya, berjalan di belakangnya, sangat rakus terhadapnya, angan-angan dan cita-cita terpusat kepadanya, puncak harapan ada padanya, merasa kekal di dunia, dan terus menumpuk-numpuk harta kekayaannya. Dampaknya sibuk mengumpulkan harta, menempuh segala cara mendapatkannya yang halal maupun haram, meninggalkan jihad, kikir dan bakhil, rakus dan thamaโ€™, curang dalam muโ€™amalat, dan sebagainya. Sedangkan takut mati adalah konsekuensi bagi orang yang sangat cinta dunia. Seseorang yang sangat cinta dunia pasti ia takut menghadapi kematian yang akan menghilangkan kenikmatan-kenikmatan yang diimpikannya. Takut mati menjadikan seseorang berusaha mendapatkan kemakmuran hidup dengan segala cara, menghindari ketaatan yang beresiko kematian atau berkurang kekayaan, tidak pernah bersiap-siap untuk hadapi kematian, tidak menyiapkan bekal kebaikan untuk kehidupan sesudah kematian, terlalu larut menikmati dunia, berusaha memuaskan syahwatnya, dan sebagainya. Terapi Menguatkan iman, khususnya kepada Allah dan hari akhir. Memahami hakikat dunia dan fitnah-fitnahnya. Melazimi amal-amal shalih dan amal kebajikan dengan harapan akhirat. Banyak berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari fitnah dunia. Wallahu Aโ€™lam. [PurWD/ Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.